Anak-Anak Terminal Tidar Kota Magelang Antusias Belajar Alquran

    Anak-Anak Terminal Tidar Kota Magelang Antusias Belajar Alquran

    MAGELANG - Anak-anak para pedagang di Terminal Tidar, Kota Magelang, Jawa Tengah setiap hari antusias belajar membaca Alquran. Mereka tergabung dalam kelompok mengaji Baitul Quran Salimah (BQS).

    Demi anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) ini, BQS terus berkomitmen meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan agama Islam melalui mengaji. Selain kemampuan membaca Alquran, juga ada pengetahuan tambahan, salah satunya pendalaman pengetahuan tentang agama Islam.

    “Bagi yang kebetulan tidak sedang pembelajaran tatap muka, pukul 09.WIB mereka mulai belajar mengaji dan membaca Alquran, ” ungkap Dewi salah satu Guru pembimbing BQS di Terminal Tidar Kota Magelang, Sabtu (12/06/2021).

    Menurutnya, anak-anak sangat bersemangat untuk mengikuti pelajaran membaca Alquran di salah satu kios. Tepatnya kios milik Ibu Panjang yang berada di Blok D terminal tersebut. 

    “Meskipun terbatas tempat dan fasilitasnya, tak menghalangi semangat anak-anak terminal untuk terus belajar mengaji dan membaca Alquran, " imbuh Dewi.

      Menurut Dewi, baginya semangat anak-anak ini sesuatu yang luar biasa. Di sela-sela pembelajaran daring dari sekolah, mereka masih mampu menyisihkan waktunya untuk belajar Alquran. Begitu juga para orang tua yang selalu memberi semangat kepada anak-anaknya di masa sulit pandemi ini.

    Diketahui, sekitar 10 anak mengikuti belajar mengaji dan tergabung dalam BQS Terminal Tidar Kota Magelang. Dikatakan Dewi, penggagas kegiatan ini adalah Ibu Panjang, di mana beliau melihat anak-anak yang orang tuanya bekerja di Terminal Tidar, perlu dikumpulkan dan diberi kegiatan. Agar tetap terpantau dan tidak bermain saja.

    "Kondisi mereka banyak waktu di terminal ini tentu harus disikapi dengan menanamkan karakter yang kuat bagi mereka, ” lanjut Dewi.

    Dia mengatakan, sebagai upaya ikut serta mewujudkan pembangunan manusia seutuhnya, salah satu aspek yang diperlukan adalah adanya kegiatan keagamaan. 

    “Keinginan ini akan mendukung dan meningkatkan kualitas iman dan ketaqwaan generasi muda di masa mendatang, " pungkas Dewi.

    Mengingat masih di masa pandemi Covid-19, kegiatan mengaji tetap menerapkan protokol kesehatan. (**)

    Editor : Agung Lbs

    Agung Libas

    Agung Libas

    Artikel Sebelumnya

    Sekolah Tatap Muka di Tahun Ajaran Baru,...

    Artikel Berikutnya

    Ganjar Mulai Pembangunan SMA Negeri Pertama...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Hendri Kampai: Indonesia Baru, Mimpi, Harapan, dan Langkah Menuju Perubahan
    Hendri Kampai: Buat Mobil Listrik Itu Jauh Lebih Mudah, Indonesia Pasti Bisa!
    Hendri Kampai: Indonesia Emas, Janji Manis di Bibir, Duri di Jalan Pendidikan
    Hendri Kampai: Koloni Ekonomi di Tanah Merdeka, Penjajahan Gaya Baru yang Menghisap Bangsa

    Ikuti Kami